فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَاباً مَّوْقُوتاً ﴿
١٠٣
fa-idzaa qadhaytumu alshshalaata faudzkuruu allaaha qiyaaman waqu’uudan wa’alaa junuubikum fa-idzaa ithma/nantum fa-aqiimuu alshshalaata inna alshshalaata kaanat ‘alaa almu/miniina kitaaban mawquutaan
Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. An – Nisa : 103
Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam bersabda :
Barang siapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka sesungguhnya dialah kafir yang nyata. (HR.Ahmad).beberapa di antara faedah atas arti daripada tiap-tiap gerakan shalat itu adalah sebagai berikut :
1. Niat : Melapangkan kubur
2. Berdiri : Tikar dalam kubur
3. Takbiratul ihram : penerangan dalam kubur
4. Membaca fatihah : pakaian yang indah dalam kubur
5. Rukuk : kenderaan di padang mahsyar
7. Sujud : air minum al-kautsar dlm kubur
8. Duduk antara dua sujud : menjawab pertanyaan nungkar dan nangkir.
9. Tahiyat awal : Dinding api neraka
Sesungguhnya..faedah daripada mengerjakan Shalat Fardhu itu akan engkau dapati balasannya didunia, yang menjadikan tenteram hatimu, membaikkan akhlakmu untuk mencegah dari perbuatan yang keji lagi mungkar serta akan engkau dapati pula balasannya di alam kubur dan pada hari berbangkit kelak.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
Yang pertama-tama dipertanyakan terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah tentang shalatnya. Apabila shalatnya baik maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk maka dia kecewa dan merugi. (Hr.Annasa’i dan Attirmidzi)
Dan itulah masa yang paling dekat antara seorang hamba kepada Tuhannya, dimana jiwa dan raganya taat, patuh lagi tunduk dengan sebenar-benar ketaatan atas perintah Rabb semesta alam. Sedang yang sedemikian itu, melapangkan hati bagi yang mengerjakannya, menerangi harinya yang tengah mendung dalam mengarungi harinya. Maka akhi lagi ukhti sekalian, marilah menyolatkan diri kita sendiri, jikalauh tiba masanya begi kita untuk berhenti mengerjakannya, maka sesungguhnya tiadalah kita sanggup lagi mengerjakannya melainkan orang lainlah yang menyolatkan kita.
Paling dekat seorang hamba kepada Robbnya ialah ketika ia bersujud maka perbanyaklah Do’a(saat bersujud). (HR.Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar